Pengakuan Napoleon Bonaparte tentang kebenaran Al-Qur’an dan Islam

14 Jan

Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang Jendral dan Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.

Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala apa yang telah diperolehnya itu.  Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte merasa tenang dan damai.
Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya ditahun 1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya dihadapan dunia Internasional.

Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam daripada agama lamanya, Kristen?

Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat dimajalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.
“I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters ?”
“The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun ! One shall see the stars falling into the sea… I say that of all the suns and planets,…”
“Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Lut beserta kedua puterinya?” (Lihat Kejadian 19:30-38)
“Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut…. saya katakan, semua matahari dan planet-planet ….”
Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata:
“Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters.”
“Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat didalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa.”
Selanjutnya :
“Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans.”
“Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam.”
Akhirnya ia berkata:
“In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner.”
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping.”

Napoleon Bonaparte mengagumi AlQuran setelah membandingkan dengan kitab sucinya,Alkitab.
Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan AlQuran daripada Alkitab, juga semua cerita yang melatar belakanginya.

(www.geocities.com/arman_syah)

9 Tanggapan to “Pengakuan Napoleon Bonaparte tentang kebenaran Al-Qur’an dan Islam”

  1. bocahbancar Januari 14, 2009 pada 3:33 pm #

    Saya pernah membaca kisah ini di Kebunhikmah.com

    Subhanallah..

  2. Agung Januari 14, 2009 pada 11:41 pm #

    waduh mas..kalau mau membuat kutipan disebutkan sumbernya…(contohnya gini Mas Napoleon Bonaparte menurut buku xxx,bab yyy hal zzzz yang ditulisnya thn xxx mengatakan “aku tidak bohong loh “…….
    terlalu banyak di internet yang membuat tulisan sensasional tanpa ada buktinya…..apalagi menyangkut perkataan orang yang udah mati ratusan tahun yang lalu…

    jaman dulu kan ga internet atau tape atau koran spt sekarang..
    thx…sorry supaya kita orang indonesia lebih ilmiah saja..ga hidup dari gossip tapi dari kebenaran yang bisa dibuktikan..
    sebagai contoh aja bisa dilihat pembukitian2 tentang penting di snopes.com…

  3. yonglubeg Januari 15, 2009 pada 8:02 am #

    mas…terima kasih atas sarannya….ya kan masih belajar mas, tapi di bawah tulisan ini kan ada sumber dari mana aku mengutipnya mas. sekali lagi thank’s.

  4. yonglubeg Januari 15, 2009 pada 8:04 am #

    Mas…. yang pernah di baca di Kebunhikamah.com mungkin lebih lengkap, kalau benar tolong dikirim ya….terima kasih…..

  5. niken supraba Mei 19, 2011 pada 2:52 pm #

    saya termasuk salah satu pengagum napoleon bonaparte… saya sudah membaca banyak buku-buku tentangnya, mulai dari tulisan christopher hibbert, steven englund, bahkan hingga buku tulisan Abell Elizabeth Balcombe terbitan tahun 1845, yang notabene adalah orang yang akrab dengan Napoleon Bonaparte saat ia menanti ajalnya di pulau St. Helena…

    namun, tak pernah saya melihat satu tulisan pun yang mengatakan bahwa Napoleon Bonaparte pernah menganut suatu agama dengan sangat religius… dia memang tidak begitu menghormati agamanya ketika ia dilahirkan, sehingga seumur hidupnya ia menjalani kehidupan religius sebagai seorang Deis.. namun, dia menghormati agama lain karena menjunjung tinggi pluralitas, atau justru ia gunakan demi kepentingan politiknya, mengingat negara-negara yang dia duduki adalah negara dimana berbagai penduduknya memiliki agama yang berbeda-beda..

    dalam buku Recollections of The Emperor Napoleon, dia memiliki pengakuan pada Betsy – panggilan akrabnya kepada Elizabeth Balcombe; “Fighting is a soldier’s religion ; I never
    changed that. The other is the affair of
    women and priests ; quant a moi, I always
    adopt the religion of the country I am in..” jadi agama dia gunakan sebagai alat untuk menarik simpati dari penduduk daerah jajahannya…

    saya sungguh yakin bahwa tulisan Anda tidak kredibel, karena bahkan sang penulis sudah salah dalam menyebut agama asli Napoleon; dia bukan Kristen, dia seorang mantan Katolik Roma.

  6. Ahmad Pawarto Agustus 12, 2011 pada 12:19 pm #

    Semoga saja tulisan anda benar… Amin

  7. budi September 25, 2012 pada 5:45 pm #

    saya setuju dengan pendapat mbak niken. napoleon sendiri menang pernah antusias terhadap Islam saat menguasai mesir,namun hal ini sebatas usahanya menarik antusias masyarakat yang mayoritas muslim disana. Bukankah sangat menguntungkan apabila seorang pemimpin bisa mendapatkan hati di daerah jajahannya.

  8. iput Oktober 4, 2012 pada 1:35 am #

    Islam sudah mulia, dengan ataupun tanpa napoleon.
    napoleon hanyalah 1 dari milyaran orang biasa di muka bumi

  9. Dahlia Oktober 28, 2013 pada 12:07 pm #

    Ya deh. Oom Napoleon tuh muslim. Tapi jangan GR dululah. Ini masi kontropersial, bro.

Tinggalkan komentar